Saturday, August 29, 2009

When the things falls from sky is called Rain

Cast: Kim Jaejoong, Sunye Min, Kim Junsu
Other players: other DBSK member, FACEBOOK FRIEND: SeNa, YoungWon aka Nata, aka Chan Han Min chan , the other if you want to follow-up please write on my FB wall
Rating: PG/STRAIGHT/ON WRITING
Summary: "Kenapa itu disebut sebagai hujan??"


-----------------------------------------------------

Sun PoV

Siang itu hujan...
Saat aku mulai melangkahkan kakiku keluar dari gedung sekolah. Untungnya aku membawa sebuah payung berwarna orange dengan polkadot berwarna-warni yang membuatnya terlihat lebih cerah. Aku melangkahkan kakiku dengan gontai kearah gerbang sekolah. H-hah... Rasanya aku benar-benar malas untuk berjalan.

"Sun..." seseorang memanggilku dari belakang. Ternyata itu adalah SeNa sahabatku.

"Sun... Ini... Catatan yang aku janjikan..." katanya sambil menyerahkan sebuah buku bersampul hijau kepadaku

'Astaga! kenapa aku bisa lupa! Bodoh sekali aku ini... Aish!!' teriakku kesal dalam hati

"A-ah... Iya... Aku pinjam buku ini... Catatan Matematika..." kataku gugup

"Sun... Kenapa harus gugup? Take it easy, okay? It's okay if you forgot it... Dan untungnya aku mengingatnya kalau tidak... Pasti Pak Youngwon akan mengomel padamu..." Katanya tersenyum

"ha ha ha ha... Benar... Eh... Mau berjalan bersama??" ajakku

"Hm... Maaf... Aku sudah ada janji dengan Chunnie... Maaf ya..." katanya sambil meminta maaf

"A-ah... Kenapa meminta maaf?? Tidak apa... Lagi pula itu kan aku yang mengajak..." kataku dengan tersenyum paksa

"Ah... itu Chunnie... Sampai jumpa besok..." katanya sambil melambaikan tangan padaku dan berlari ke arah Yoochun

"H-hah..." aku mendesah.

"Enaknya punya pacar... Pulang nggak sendirian, ada yang nemenin shopping... Dan selalu jalan dimalam sabtu dan minggu... yang lebih penting... Saat hujan seperti ini... Berjalan menuju rumah nggak akan terasa Jenuh..." kataku sambil mendongak melihat awan

"Hhah... Kenapa itu disebut sebagai hujan??" kataku lalu mendengus dan berjalan terus tanpa memperdulikan hujan yang semakin mengganas

Jaejoong PoV

Aku berlari mencari ujung terowongan.
Aku takut dia akan menangkapku dan mengurungku lalu menjadikanku kelinci pecobaan lagi. Aku sudah tidak kuat. Tubuhku sangat sakit. Saat ia selesai melakukan percobaan kerap kali ia selalu menyuntikkan eksperimentnya ketubuhku. Aku sakit, aku sangat lemah. Tubuhku sudah tidak kuat mendapatkan perlakuannya. Sudah 17 tahun semenjak aku dititipkan oleh ibuku padanya saat usiaku 4 tahun.

"Te-ro-wong-an..." kataku terbata

"JAEJOONG---" sebuah suara memanggilku. Aku takut orang itu akan menangkapku lagi. Tanpa aku pedulikan orang dibelakangku itu, aku terus berlari dengan lajunya sampai akhirnya yang aku impikan terwujud

"U-Jung te-ro-wong-an..." kataku dengan senyum mengembang disudut bibirku

"JAEJOONG---!!!" suara itu berhasil melihat sosokku! Aku takut! Aku harus bersembunyi! Disuatu tempat!

"JAEJOONG!!!"

"Hei! apa yang kau lakukan!!" orang yang membawa payung itu marah. Aku benar-benar terpesona. Baru sekali aku melihat menusia yang seperti ibuku sejak terakhir aku melihat dunia luar

"to-loo-ng aku-u..." kataku

"JAEJOONGG!!!"

"Ku-moho-n..." pintaku. orang itu melihatku dengan tatapan iba

"Jangan bertingkah yang mencolok. Bersikaplah yang biasa..." katanya sambil menggandeng tanganku

"Mengapa tanganmu menggetar?" tanyanya. Sial! Ini karena aku takut! Aku terlalu takut untuk melihat orang itu. Orang itu benar-benar mengerikan!

"A-ku ta-kut... Ja-ngan ban-yak tan-ya lag-i... Mung-kin aku ti-dak a--kan bisa menjawa-b se-mua per---tanyaan---mu yang berikutnya..." kataku. orang itu mengangguk tanda mengerti

"JAEJOONG!!!" orang itu semakin mendekati kami. Jantungku berdetak 5x lebih cepat.

"Tenang... Okey?" katanya lalu menggandengku dengan erat. Tangannya sangat hangat, tangan itu membuatku sedikit tenang

"Yoboseyo, Junsu-sshi... Aku tidak dapat menemukan dia... Baik... Saya akan segera kesana..." orang itu menutup teleponnya dan pergi menjauh dari kami

"Sekarang kau bisa tenang... tuan..." gadis itu berkata

"TUAN!!!" aku mendengarnya memanggil 'tuan'. Tapi aku tidak ada tenaga untuk menjawab ataupun merespon panggilannya walau hanya mengangguk satu kali. Gadis itu tampak gelisah dan mulai berteriak-teriak meminta pertolongan. Aku hanya bisa melihat kabur saat semua orang mengerubungiku. Dingin... Tetesan air ini sangat dingin... Aku benci tetesan air ini... Mengapa tetesan air ini disebut hujan?

TBC..........

Comment please write in my WALL!!!
REMEMBER I HATE SILENT READER!
So... FEED me with comment!